Saya akan berbagi sebuah catatan facebook yang saya salin di tahun 2013 dari koran Republika. Saya paling suka konten "hikmah" yang terdapat disalah satu halamannya. Setiap koran datang yang duluan saya cari itu halaman yang berisi konten hikmah, biasanya ada di bagian bawah. Kebetulan banget waktu itu judul sebuah artikel di koran tersebut menyentuh banget dengan jiwa saya yang sedang sedih gulana, yang biasa anak muda bilang lagi galau. Galau saya bukan karena percintaan, tetapi oleh sebab lain. Dan saya ucapkan terimakasih kepada penulis artikel ini Bapak Ahmad Musyaddad Lc dan kepada koran Republika. Alhamdulillah bermanfaat banget, My sadness is reduced and gradually disappear. And I can face any problem with more calm. (Mohon izin share ya Republika). Yukk mari dibaca, diresapi dan dipraktekkan. :-) :-) :-)
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Hikmah Oleh AhmadMusyaddad Lc
(Koran Repbulika,Sabtu 6 April 2013)
OBAT GALAU
Hari
itu seorangsahabat dari kalangan Anshar bernama Abu Umamah menyendiri
di satu sudutmasjid. Dengan wajah lesu dan lunglai, sahabat ini terpaku
dalam sunyinya rumah Allah itu.
Tidak ada seorang pundi
sana karena memang saat itu bukanlah waktu orang ke masjid untuk
menunaikan shalat atau bermuzakarah mengkaji kitab Allah maupun sunah
Rasulullah. Abu Umamah hanya sendiri ditemani satu harapan kiranya Allah
memberikan secercah kemudahan terhadap semua masalahnya hari itu.
Beberapa
waktu berlalu hingga sunyi itu terpecah dengan kehadiran Rasulullah dari
bilik masjid. Rasulullah mendekati Abu Umamah. Ketika menghampiri Abu
Umamah Sang Nabi bertanya, “Wahai Umamah , ada apa gerangan yang
membuatmu berada di dalam masjid sendirian di waktu seperti ini?”
Seketika itu Abu Umamah menjawab,“Duhai Rasulullah, aku dirundung rasa
galau dan sedang diimpit utang.”
Mengetahui
masalahyang menimpa sahabatnya ini, Rasulullah segera memberikan
tawaran jalan keluar. Rasulullah bersabda, “Duhai Abu Umamah, maukah
engkau aku ajarkan suatu amalan(doa), yang apabila engkau terus
membacanya di waktu pagi dan petang Allah akan menghilangkan darimu rasa
galau itu, dan Allah akan memudahkan engkau melunasi utangmu”.
Dengan
wajah semringah, Abu Umamah menjawab, “Mau ya Rasulullah,” Lalu
Rasulullah melanjutkan, “Bacalah diwaktu pagi dan petang, Ya Allah aku
berlindung kepada-Mu dari rasa galau dan sedih, dan aku berlindung
kepada-Mu dari rasa lemah dan malas, dan aku berlindung kepada-Mu dari
rasa pengecut dan bakhil,dan aku berlindung kepada-Mu dari lilitan utang
dan tekanan orang lain.”
Abu Daud danal-Baihaqi mencatat
dengan apik kelanjutan cerita singkat ini. Beberapa waktu kemudian,
setelah Abu Umamah rutin memanjatkan doa ini kepada Allah di pagi
dan petang harinya, ia berujar, “Setelah aku merutinkan amalan yang
diajarkan oleh Rasulullah itu, Allah menghapus dari diriku rasa galau
yang menimpaku dan Allah memudahkan bagiku untuk melunasi utang yang
melilitku.”
Setiap orang tidak akan pernah luput dari
problematika kehidupan. Karena sesungguhnya hamparan ruang dan waktu yang
dinikmati setiap manusia hakikatnya adalah ujian dari Allah. Allah ingin
mengetahui sejauh mana ketahanan kita terhadap ujian itu.
Galau
dan gelisah adalah satu dari sekian masalah kejiwaan yang kerap
menyesaki jiwa seseorang.Dari sinilah timbul rasa tidak percaya terhadap
diri sendiri. Dan, dari sinipula sikap pesimistis, putus ada, dan
matinya kemampuan untuk berharap muncul dan mengakar.
Namun,
bagi seorang mukmin yang menjadikan Alquran dan Sunah Nabi Muhammad
sebagai tuntunan hidup,kegalauan, keresahan, dan rasa risau ini bukanlah
sesuatu yang sulit diobati.
Cukuplah baginya menengadah, memohon
kepada Rabbnya di pagi dan petang harinya seraya berdoa,“Ya Allah aku
berlindung kepada-Mu dari rasa galau dan sedih, dan aku berlindung
kepada-Mu dari rasa lemah dan malas, dan aku berlindung kepada-Mu dari
rasa pengecut dan bakhil, dan aku berlindung kepada-Mu dari lilitan
utang dan tekanan orang lain.