Getuk Lindri, Cenil, Klepon dan Ongol-Ongol by ruthdea.blogspot.com |
Hi sobat kali ini saya mau sharing tentang singkong yang baik dan cocok
untuk membuat getuk supaya hasilnya enak dan bagus. Tidak mau kan kejadian
seperti tukang getuk langganan saya yang sudah beli berkarung-karung singkong,
ternyata setelah diolah jadi getuk hasilnya mengecewakan, tekstur getuk
menjadi blenyek tidak seperti biasanya, dan tentu saja getuk ini tidak bisa
dijual. Itu artinya mereka rugi.
Sekarang yuk simak cara membedakan ubi kayu
(singkong) yang empuk dengan singkong yang gonyeh. Ilmu tentang singkong ini
saya peroleh dari Ayah saya, beliau orangnya doyan makan. Apalagi yang namanya
makanan khas Jawa, sudah hampir semuanya beliau icip.
Singkong yang mempur, artinya kalau sudah dimasak singkong dikunyah
terasa empuk/meduk. Singkong yang mempur merupakan singkong
kualitas bagus yang cocok dijadikan bahan pembuatan getuk. Ciri-cirinya:
Singkong ini memiliki kulit yang pecah-pecah (kulit ari-arinya
meletek-letek), tidak ada bekas luka dan tangkainya masih utuh. Dan singkong
ini termasuk ubi yang belum lewat umur dan memang jenis yang empuk.
Singkong yang keras, maksudnya singkong kalau sudah dikukus atau
digoreng rasanya kriuk-kriuk, tidak empuk. Biasanya untuk getuk hasilnya akan
gonyeh. Ciri-cirinya: waktu mentah (belum dikupas) kulitnya halus tidak
pecah-pecah. Singkong gonyeh seperti ini biasanya disebabkan karena saat
tumbuhnya /sebelum panen cabang singkong sering dipungkasi / diambilin daunnya.
Singkong empuk tapi kelamaan diudara (lebih dari 3 hari) kerap kali
warnanya berubah menjadi kuning, biasanya karena singkong memiliki bekas luka
dan/ pangkal singkong terbuka (tangkai tidak ada lagi)
Singkong baru namun umur belum cukup sudah di panen, biasanya
singkong ini jika diolah hasilnya akan blenyek seperti bubur.
Untuk pembuatan getuk dan tape dengan kualitas yang bagus gunakan singkong
yang mempur.
Sumber: Rujito AW