Jualan keripik getuk kenapa nggak?! ... "Emang ada yang beli?, wong dipasar saja banyak yang mentahnya terus harganya murah dapat banyak pula, toh tinggal goreng aja". Nah jangan salah, banyak loh peminat snack keripik getuk, dan karena bahannya murah itu menjadi peluang besar buat kita yang punya modal minim tapi skil juga kurang, terus cari resiko yang kecil.
Adanya bahan mentah keripik getuk bejibun di pasar dengan harga murah, itu merupakan keuntungan tersendiri juga dimana kita bisa menghemat tenaga, waktu, dan juga mengurangi resiko trial eror. Loh kok bisa? iya dong coba deh kita fikir lagi, kalau kita sendiri yang buat itu keripik dari mengolah singkong jadi keripik getuk resikonya besar, bisa-bisa modal sedikitnya habis. Diantara resiko yang bisa terjadi kalau kita sendiri yang mengolah dari awal banget, pertama kalau dapat singkong yang jelek yang tidak cocok untuk keripik getuk, dan kedua kalau cuaca tidak mendukung saat penjemuran.
Selanjutnya alasan kenapa jualan keripik getuk tetap menjanjikan walau fikiran negatif tentang "toh tinggal digoreng aja, beli dipasar mentahnya murmer dapat banyak". Nah ingat Dimana Ada Orang Malas Disitu Ada Uang, coba deh cek teman-teman dan atau orang disekeliling kita banyakan mana dengan yang rajin masak sama yang malas masak. Terus walaupun suka masak, kebanyakan orang kalau pengen sesuatu yang namanya makanan, lebih pilih yang langsung bisa dinikmati ketimbang harus masak dulu walaupun itu sekedar tinggal goreng.
Alihkan saja fikiran negatif tersebut ke fikiran negatif kita sebagai konsumen malas. Misal seperti ini "iya sih.... buatnya mudah tinggal goreng, tapi wrepot ah, mana harus beli ke pasar lagi. Malas, enakan tinggal makan aja. Ada ngga'? hehehe"
Dan ini bisa jadi tameng buat kita kalau ada calon konsumen jahil yang senang banget mojokin penjual dengan kalimat halus namun pedas dihati. Yah itu kalimatnya seperti di atas, "ah ini mah banyak dipasar, saya sering buat, murah tinggal goreng saja" (biasanya dengan mimik meremehkan).
Mengatasinya jawab saja dengan tenang dan sedikit humor sembari senyum "iya ibu benar, tetapi kalau ibu beli keripik getuk saya, ibu tinggal menikmati saja, ibu g perlu repot-repot lagi, g perlu capek-capek kepasar, g perlu masaknya lagi, dan terlebih harga keripik saya terjangkau, enak pula. Bisa jadi cemilan waktu senggang seperti sekarang." Dan sebutkan juga kelebihan dan keunggulan produk keripik getuk kita.
Walaupun mereka tidak beli saat itu, mungkin bisa jadi besoknya beli karena kalimat tameng kita itu sudah mengalir perlahan kefikiran mereka dan tertanam. :D
Dan satu hal jangan karena satu tiga orang tidak membeli membuat kita menyerah, lanjutkan saja tawarkan ke yang lain. Satu orang membeli yang lain bakal ikut membeli, terlebih jika rasa dan kualitas keripik getuk buatan kita enak pakai banget. Malahan bakal jadi pelanggan setia. Karena mulut satu orang konsumen yang mengatakan enak bisa menjadi promosi gratis buat kita yang menyebar seperti angin.
Di atas kalau kita memasarkannya dengan cara menjajakan ke rumah-rumah atau ke kantor-kantor, selanjutnya kalau kita memasarkannya dengan menitip ke toko-toko dan kantin, cobalah tawarkan ke beberapa tempat seperti kantin, warung sayur, warung kelontong, warung makan, dll. Biasanya beberapa ada yang menolak dengan beberapa alasan, but jangan negatif thingking dulu, biasanya mereka memiliki alasan yang kuat dan bukan karena tidak mau membantu. Alasannya nggak perlu dijabari ya ntar panjang ceritanya. Kalaupun memang kepengen tau alasannya dan masih mikir "cuman dititipin aja kok repot, pelit banget g mau bantu" saya sarani *jadilah mereka*. :D
Dari tempat/warung yang menerima tawaran kita, cobalah untuk diawal penitipan titiplah dengan jumlah produk sedikit, misal kita menitip keripik getuk bungkus kecil yang harganya seribuan sebanyak 20 bungkus dulu. Lalu kita lihat dan catat berapa lama habisnya, jika memang peminatnya banyak, baru kita tingkatkan jumlahnya. 25 bungkus kalau 10 warung, banyak juga kan?. Oh ya satu lagi JANGAN PELIT, jangan lupa setiap menitip berilah pemilik warung satu atau dua bungkus keripik gethuk, ini merupakan sarana mengakrabkan diri dan juga sarana promosi gratis. Kenapa disebut promosi gratis? karena jika keripik getuk buatan kita itu enak dan apalagi cocok dengan lidah pemilik warung, itu artinya sebagian besar pengunjung warung akan tau enaknya produk kita melalui "iklan gratis" yang disampaikan dari mulut pemilik warung, dan akan menyebar dari mulut ke mulut pengunjung lainnya, istilah kerennya "Word of Mouth".
Kedua JANGAN SERAKAH. Sifat serakah ini yang biasanya menjadi bumerang buat pelaku usaha. Ingat jangan karena mulai dan/ sudah laris manis rasa dan kualitas dikurangi karena ingin keuntungan yang lebih banyak malah lupa dan menyampingkan kepuasan konsumen.
lanjutannya ... part III