Ini cerita Bunda tentang Gerhana
Bulan di waktu ia masih kecil. Waktu itu saat terjadi gerhana bulan di
kampungnya, seisi kampung menjadi heboh. Seperti biasa jika gerhana bulan penduduk
kampung yang mengetahui gerhana bulan akan memberitahukan kepada seluruh
penduduk dengan mengeliling kampung sambil menabuh kentongan dan berseru “ngelilir-ngelilir,
liir (bangun-bangun), ada gerhana bulan” dan sebagian penduduk akan menjawab
dengan ya atau lir dari dalam rumah. Ini
memang sudah menjadi tradisi di kampung tersebut.
Mereka akan menabuh kentongan
sampai bulan kembali terang dan tidak dikelilingi oleh sinar merah seperti
darah.
Dan ada yang unik lagi dari cerita Bunda, saat gerhana bulan bagi
penduduk yang memilki tanaman kelapa, mereka biasanya akan “membangunkan”
kelapa-kelapa tersebut dengan cara menepuk-nepuk batang pohon kelapa sambil
berseru hal yang sama dengan cara membangunkan penduduk yaitu dengan
mengucapkan “ngelilir-ngelilir, liirr (bangun-bangun)”. Hal ini dimaksud agar
buah kelapa tidak kopyor.
Ternyata tidak mudah membuat moon red :D |
Cerita ini Bunda kisahkan di malam
ini saat Gerhana Bulan, tapi sayang saya tidak dapat mengambil gambarnya karena
bulan tertutup oleh mendung. Ya di Kotaku saat ini langit sedang mendung sambil
menitikkan rintik-rintik hujan.