4 Apr 2015

SEBUAH KISAH DI KAMPUNG BUNDA SAAT GERHANA BULAN

Ini cerita Bunda tentang Gerhana Bulan di waktu ia masih kecil. Waktu itu saat terjadi gerhana bulan di kampungnya, seisi kampung menjadi heboh. Seperti biasa jika gerhana bulan penduduk kampung yang mengetahui gerhana bulan akan memberitahukan kepada seluruh penduduk dengan mengeliling kampung sambil menabuh kentongan dan berseru “ngelilir-ngelilir, liir (bangun-bangun), ada gerhana bulan” dan sebagian penduduk akan menjawab dengan  ya atau lir dari dalam rumah. Ini memang sudah menjadi tradisi di kampung tersebut.

Mereka akan menabuh kentongan sampai bulan kembali terang dan tidak dikelilingi oleh sinar merah seperti darah. 

Dan ada yang unik lagi dari cerita Bunda, saat gerhana bulan bagi penduduk yang memilki tanaman kelapa, mereka biasanya akan “membangunkan” kelapa-kelapa tersebut dengan cara menepuk-nepuk batang pohon kelapa sambil berseru hal yang sama dengan cara membangunkan penduduk yaitu dengan mengucapkan “ngelilir-ngelilir, liirr (bangun-bangun)”. Hal ini dimaksud agar buah kelapa tidak kopyor. 
Ternyata tidak mudah membuat moon red :D

Cerita ini Bunda kisahkan di malam ini saat Gerhana Bulan, tapi sayang saya tidak dapat mengambil gambarnya karena bulan tertutup oleh mendung. Ya di Kotaku saat ini langit sedang mendung sambil menitikkan rintik-rintik hujan.