6 Jun 2015

Belajar Jualan Online dan Jualan Offline Produk Fashion

Jualan online atau jualan via katalog tetap harus memiliki kesabaran. Terutama menghadapi konsumen. 

Jawablah pertanyaan mereka dengan sabar. Terkadang sudah balas semua pertanyaan yang diajukan, namun ujungnya dicuekin atau mereka ngga' jadi beli. 

Namun jika dibandingkan dengan jualan offline seperti keliling kerumah-rumah atau kantor, jualan online/via katalog lebih menghemat tenaga, energi dan emosi. wahahaha ... ciyus ini

Salah Satu Produk Jualan
Jualan online kita cukup hanya capek membalas bbm/sms, nah kalau offline kita harus gelar dagangan, harus rela barang dagangan di ubek-ubek, dibongkar, terus kita yang ngerapiin lagi. 

Datang calon konsumen yang lain, dibongkar lagi, terus kita lagi yang ngerapiin, yah kalau beli kalau kagak - kita hanya dapat capek plus ucapan "yaaa itulah resiko yang jual mbk ya? dapat capek ngelipati aja" sambil senyum tanpa bantuin ngerapiin. 

Namun dibalik itu semua, online dan offline memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Silakan pilih yang anda sukai.

Tetapi kalau saya memilih online atau via katalog, salah satunya karena tidak perlu stok barang dan tidak perlu ngerapiin barang dagangan (kerja rodii banget ternyata walau cuman ngelipati doang-rasanya punggung pegel abis-serasa seperti ngetik sehari semalam terus lanjut besoknya lagi)
Kalau anda menganggap saya lebay, boleh coba sendiri.  hihi

Dari pengalaman saya belajar memulai jualan baik online dan offline, ada beberapa hal yang mungkin bermanfaat:
  1. Menjual produk 1 jenis lebih baik dibandingkan jualan palugada (apa lu mau gua ada)
  2. Jika jualan dengan katalog, usahakan minimal memiliki 5-10 katalog. Agar peluang terjadinya pembelian lebih besar. 
  3. Katalog dipinjamkan selama 2-3 hari per 1 keluarga. Kurang dari itu biasanya rata-rata belum dilihat. 
  4. Jangan kebawa emosi dalam menghadapi konsumen yang bawel. Terutama jualan online dan jualan via katalog,  hal ini wajar karena konsumen tidak melihat produk kita secara langsung melainkan hanya melihat barang dalam bentuk gambar saja. 
  5. Pada poin ke 4 terjadi karena hal tersebut merupakan cara mereka untuk meyakinkan dirinya sendiri terhadap keputusannya untuk membeli atau tidak. Disinilah tugas kita untuk membantu mereka, agar menjadi yakin untuk membeli produk kita. Namun jawablah dengan kondisi yang sebenarnya, jangan bohong.
Nah itu dulu share dari saya
. Buat yang mau bagiin pengalamannya monggo ditunggu komentarnya.

No comments:

Post a Comment