5 Oct 2014

3 Kelompok Madu

Hi ... beberapa hari lalu saya mendapatkan tawaran untuk memasarkan madu lebah hutan. Menarik bukan?, terlebih lagi memasarkan madu gampang-gampang susah. Gampang karena banyak yang membutuhkannya, bisa dikonsumsi baik muda ataupun tua, kasiat madu juga banyak. Susahnya, ya ituh kebanyakan orang ingin sekali menkonsumsi madu namun tidak yakin dengan madu yang akan dibelinya itu asli atau abal-abal.

Cara terbaik untuk yakin 100% madu yang kita konsumsi adalah asli, yah hanya satu. Apa itu??? ambil sendiri dari sarang lebahnya.. :-) :-) :-) (serius loh ini). Dapat madu asli tetapi resiko terlalu tinggi, dan bisa-bisa nyawa melayang. Sudah banyak bukan cerita beberapa pencari madu hutan meninggal dengan banyak sebab. Jatuh dari pohon yang ketinggiannya lebih dari 10 meter (beberapa minggu lalu ada 3 orang pengambil madu yang meninggal akibat ini), ataupun disengat oleh ribuan lebah karena salah taktis dalam mengambil madunya. Bahkan dikalangan masyarakat tersiar isu-isu mistis dibalik kejadian tersebut.


Sarang lebah hutan bisa menghasilkan banyak madu, hal ini dikarenakan ukuran sarang yang begitu besar. Kalau g lihat sendiri yah saya juga g yakin, dan mungkin masih seperti saya yang dulu yang berprasangka bahwa "bagaimana mungkin madu bisa seember gitu, sarang lebah aja kecil (kebanyakan nonton di tipi lihat sarang lebah yah segitu-gitu ajah)" hehehe. Sewaktu saya berlibur di rumah kakak tertua saya di Terjun Jaya Tungkal didaerah pinggiran hutan yang nyet dan ngoknya masih sering nampilin diri dengan aksinya merusak kebun cabai, dari sana saya tau bahwa sarang lebah itu ada yang besar. Dan informasi yang saya dapat, mengambil madu tidak bisa sembarang waktu karena walau sarang sudah besar tetapi harus menunggu waktu yang tepat sehingga bisa menghasilkan madu yang banyak.

Ok, kembali ke rencana untuk memasarkan madu. untuk sekarang saya masih cari informasi dulu ni deskipsi madu yang akan saya pasarkan. Karena g tentramkan kalau jualan tetapi kita sendiri aja ragu dan g tau produk yang kita jual itu gimana. Berapa persentase madunya. Berjualan dengan jujur itu lebih enak loh. Contoh: Jika jualan madunya kepedean dengan berkata seperti ini, "yakin deh madunya asli" taunya pas konsumen udah beli ternyata g 100% asli, tentunya mereka kecewakan. Bandingkan kalau kita jelaskan dengan sebenarnya: "saya jual madu hutan tetapi kadar keaslian per botol g 100%, madu ini ada campuran gula dan air".

Informasi yang baru saya dapat dari beliau yang menawarkan saya untuk memasarkan madu lebah hutan, madu lebah dikelompokkan menjadi 3 kelompok, sbb:
1. Madu Peliharaan --- warnanya kuning jernih
   a. Kopi;
   b. Kebun tebu/campuran;
   c. Sawit

2. Madu Bebas (Alam)
   a. Sawitan ---> madunya hitam;
   b. Hutan Belantara ---> madunya cokelat.

3. Madu Masakan (alam / peliharaan)
   a. dimasak dicampur air, asam dan kunyit;
   b. Kadar air (16%-18%) atau (36%-50%).

Catatan
untuk madu asli:
a. Kadar Glukosanya antara ... s.d ... (menurut laboratorium) -- maaf ybs juga g tau. :-)
b. Madu asli yang tidak dijemur dulu biasanya gas kuat bisa memecah tempatnya
c. Madu asli yang sudah dijemur gasnya, minimun tidak memecah wadahnya.


Ok sekian dulu mohon saran dan perbaikannya. terimakasih.



dibuat Minggu, 05 Oktober 2014
Pagi hari menjelang siang di waktu lebaran haji. Sambil dengerin kumandang takbir dan hiruk pikuk suara orang-orang yang lagi ngeliat penyembelihan kurban. (Musholanya dekat rumah) :-)

Oleh : Ruth Dea alias Ratih F. Dewi