24 May 2015

Renungan Yang Tersimpan

Ceritanya lagi ngecek post pribadi di timeline facebook. Ternyata ketemu banyak post yang sepertinya itu bukan saya, padahal ya itu postingan saya sendiri yang buat. Ada bias kesedihan dan amarah. Saya sadar begitu sangat terlukanya saya saat itu, pantesan saja badan ini menjadi kurus. Soalnya makan ati. hihi. 

Dan selain postingan pribadi, ternyata saya lebih banyak menshare post om Mario Teguh plus hadist supaya tersimpan ditimeline saya sehingga kapanpun saya ingin saya bisa baca dengan mudah tanpa harus mencari ulang di fpnya beliau, yup saat terluka kita juga butuh nasehat yang tidak menggurui seperi nasehat om Mario.

Untuk post yang buruk g perlu di tampilin. Disini saya mau share sebuah post berisi salah satu hal yang membuat saya memaafkan dan tidak lagi menyalahkan orang lain atas luka batin ini. Dan  terkadang kita bukan saja harus memaafkan orang lain, tetapi berusahalah juga untuk memaafkan diri sendiri, memang sulit tetapi bisa. :D
***
yang mau pesan lukisan boleh pm :-)
Mungkin hari ini dan kemarin kita punya masalah dan merasa hanya kita sendiri yang sedang terluka dan menyimpan duka di dada, tetapi ketahui dan sadarilah bahwa kita tidaklah sendirian. Diluar sana juga masih banyak yang sedang terluka. Diluar sana ada banyak yang memiliki masalah pelik. Kita tidaklah sendiri.

Jauh dari yang kita bayangkan, terkadang orang yang saat ini sedang berada disamping kita, yang kita anggap hidupnya begitu sempurna, berkecukupan, tiada masalah. Ternyata mereka juga sama dengan kita, memiliki masalah yang ingin mereka hapus. Mereka sama seperti kita punya harapan kapan masalah ini berakhir. Mereka juga sama meneteskan air mata, hanya saja air matanya hanya untuk dirinya, curhatan hati hanya tertulis dihatinya, tidak untuk status di medsos.

Lalu kalau kita sudah tau, kalau sudah begitu, apa rasa kita?. Rasanya tentu di satu sisi kita senang dan satu sisi kita sedih. Senang karena kita tidaklah sendiri. Sedih karena mereka juga terluka.

Kalau sudah begitu, ya... kalau sudah begitu. Tentu kita baru tersadar begitu besar nikmat Allah dikala orang disekeliling kita hidup bahagia, jadi kita tinggal memikirkan diri kita, daftar list nama dalam doa tidak terlalu panjang. 

Kalau sudah begitu, ya kalau sudah begitu tentu kita tidakkan lagi iri terhadap kebahagian mereka. Tidak kan lagi cemburu dengan tawa lepas mereka.

Yah ..., ternyata kebahagiaan mereka juga berimbas positif buat diri ini, setidaknya setiap kita keluar, kita akan lihat wajah bahagia, bukan wajah sendu maupun duka. Dan senyumlah walau sedang bersedih karena senyum membuat luka hati berkurang. 
***
Buat yang sedang bersedih, semoga lekas pergi kesedihannya. Dan hari-hari selanjutnya membaik dengan rasa syukur dan keberkahan.